Ada dua tema yang selalu saya hindari dalam menulis, yaitu tentang politik dan soal pekerjaan. Padahal latar belakang jurusan waktu kuliah adalah ilmu politik. Disamping itu, aktifitas sehari-hari banyak bergulat dengan disiplin ilmu ekonomi Islam, yakni perbankan syariah. Tentu bekerja dibidang ini banyak hal-hal dan pengalaman yang dapat menjadi sumber untuk dituliskan. Entah kenapa saya kurang begitu tertarik menuliskan kedua hal diatas.
Bisa jadi suatu hari nanti, setelah keluar dari pekerjaan ini saya dapat tergerak untuk menuliskan hal-hal yang berkaitan dengan bidang tersebut. Tapi tidak bisa menjadi jaminan juga karena selepas lulus dari jurusan ilmu politik, malah saya ogah-ogahan nulis tentang politik.
Nah, belakangan mulai tergoda untuk menulis sesuatu yang sedikit berbau politik karena respon sebagian para elite politik Indonesia terkait dangan pidato winter is coming dari presiden Joko Widodo dalam forum pertemuan IMF di Bali. Kata winter is coming dikutip oleh Jokowi dari film berseri Game of Thrones (GoT) yang ditayangkan oleh saluran televisi HBO.
Pidato Jokowi tersebut mendapat sambutan dari luar negeri dan cibiran dari dalam negeri. Malah HBO memposting sebuah gambar Jokowi yang sedang memakai baju Jhon Snow yang merupakan bintang utama dari GoT. Sementara lawan politik Jokowi di dalam negeri malah berkomentar bahwa presiden tidak sepantasnya mengutip film yang tidak ramah pada perempuan (semi porno).
Berangkat dari itu saya pengen menuliskan pendapat saya soal film GoT ini dengan keramaian yang terjadi beberapa waktu yang lalu. Dari sini pula saya mulai berhenti membahas kepentingan politik dari kedua kubu terkait dengan pidato presiden tersebut. Tujuannya sih untuk mengihandari perdebatan yang tidak perlu dari kedua kubu.
Nah, kembali kepada film GoT. Jika film ini dibilang sebagai film semi porno, saya sama sekali tidak sepakat. Sebab saya sudah nonton dari season 1 hingga season 7. Sekarang lagi nunggu season 8 yang merupakan season terakhir, katanya bakal tayang pada tahun 2019. Memang di beberapa episode ada beberapa adagan yang vulgar, tapi bukan berarti film ini adalah film porno. Jika semua season ditotalkan jam tayangnya, mungkin adegan tersebut tidak sampai 1% dari total jam tayang. Karena GoT tayang di Amerika tentu tidak ada sensor pada adagan tersebut.
Bila dilihat secara keseluruhan film ini berkisah tentang cinta, konflik dan kekuasaan. Menurut saya GoT ini adalah film wajib yang harus ditonton oleh para mahasiswa ilmu politik. Banyak teori politik yang tergambarkan dalam setiap adegan yang ditayangkan. Memang episode GoT begitu banyak, tentu harus ditonton dari awal hingga akhir agar dapat memahami apa konteks dari “winter is coming” yang dikutip oleh Jokowi.
Jangan seperti para elite politik yang berkomentar tanpa memahami konteks dari winter is coming yang terkandung dalam film GoT. Yang mana perebutan kekuasaan diantara kerajaan-kerajaan dalam GoT membuat mereka lupa bahwa musuh sesungguhnya adalah mayat hidup. Musuh tersebut sedang berada dibalik dinding pemisah antara manusia dan mayat hidup, mereka sedang bersiap menyerang umat manusia di saat musim dingin yang panjang. Dinding sebagai benteng terakhir bagi manusia tidak lagi aman jika musim dingin tiba.
Apabila ditarik dari kondisi saat ini terkait dengan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok, maka film GoT adalah analogi yang tepat dengan perang dagang tersebut. Yang rugi dari perang tersebut adalah kita semua umat manusia, sebab musuh bersama para bangsa-bangsa tengah menanti yakni kemiskinan, ketidakadilan, kesetaraan gender, perubahan iklim dan lain-lain.